Kamis, 10 Januari 2013

PENGARUH KELAS SOSIAL TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN


Kelas sosial adalah pembagian anggota masyarakat ke dalam suatu hierarki status kelas yang berbeda sehingga para anggota setiap kelas secara relatif mempunyai status yang sama, dan para anggota kelas lainnya mempunyai status yang lebih tinggi atau lebih rendah.
Aspek kelas sosial penting bagi para pemasar. Para konsumen membeli berbagai produk tertentu karena produk-produk ini disukai oleh anggota kelas sosial mereka sendiri maupun kelas yang lebih tinggi, dan para konsumen mungkin menghindari berbagai produk lain karena mereka merasa produk-produk tersebut adalah produk-produk kelas yang lebih rendah.
Menurut Ralph Linton Status sosial adalah sekumpulan hak dan kewajian yang dimiliki seseorang dalam masyarakatnya. Pada zaman dulu memang kelas sosial atau yang lebih dikenal dengan kasta sudah ada, contohnya seperti kasta umat Hidu yang tertinggi adalah Brahmana (pendeta) kemudian Kesatria (prajurit dan pemerintah), Waisya (Pedagang), dan Sudra (Pelayan)
Pengaruh Kelas Sosial dan Status Terhadap Pembelian dan Konsumsi  sangat berpengaruh, kelas sosial dan lapisan sangat penting untuk para produsen karena dapat membedakan target sasaran produsen tersebut apa untuk status yang lebih tinggi atau untuk status yang lebih rendah dalam menjual  produk mereka.
Gaya hidup dari lapisan atas pastinya akan berbeda dengan gaya hidup lapisan menengah dan bawah. Dengan uang yang banyak masyarakat yang berada dilapisan atas biasanya lebih konsumtif  dalam melakukan pembelian dan dapat membeli barang-barang mewah yang mahal harganya, sedangkan untuk kelas menengah dan bawah barang mewah adalah suatu pemborosan yang akan mereka lakukan jika dipaksakan untuk membelinya.
Sebagai contoh, seorang direktur perusahaan asing yang tinggal di kawasan elit dan memiliki banyak relasi dengan orang terpandang tentu akan memiliki status sosial yang berbeda dengan anak dari staff perusahaan tersebut. Perbedaan status sosial ini tidak hanya terlihat dari perilaku dan gaya hidup mereka tetapi juga pada pola konsumsi sehari-hari. Seorang direktur perusahaan dengan status sosial yang tinggi biasanya akan memilih tempat pertemuan atau acara makan-makan dengan relasinya di restoran-restoran besar (ex : Grand Hyatt, Shangri-la, Ritz Carlton, J.W. Marriott, dll) sedangkan staff perusahaan cenderung memilih tempat di restoran biasa. Perbedaan konsumsi dari status sosial pun dapat terlihat dari pemakaian kendaraan umum. Seperti yang kita ketahui, untuk taxi tersedia taxi tarif bawah yang bisa digunakan kalangan menengah, taxi blue bird yang biasa digunakan sebagian kalangan menengah keatas, dan taxi Silver Bird yang biasa digunakan kalangan dengan status sosial dan kelas sosial yang tinggi. Pembelian barang sehari-hari pun dapat membedakan status dan kelas sosial konsumen. Biasanya konsumen yang memiliki status sosial tinggi cenderung membeli produk-produk bermerk yang asli atau produk-produk impor, sedangkan konsumen dengan kelas sosial menengah ke bawah hanyak membeli produk bermerk KW atau mungkin produk pabrik lokal yang tidak bermerk. Dari contoh diatas dapat terlihat produsen pun memanfaatkan perbedaan status dan kelas sosial tersebut untuk dalam mengeluarkan produk-produknya. Bentuk pemanfaatan tersebut terlihat dari harga yang ditetapkan dan kualitas produk yang diberikan.
Para individu dapat berpindah ke atas maupun ke bawah dalam kedudukan kelas sosial dari kedudukan kelas yang disandang oleh orang tua mereka. Yang paling umum dipikirkan oleh orang-orang adalah gerakan naik karena tersedianya pendidikan bebas dan berbagai peluang untuk mengembangkan dan memajukan diri.
Gaya hidup dari lapisan atas akan berbeda dengan gaya hidup lapisan menengah dan bawah. Demikian juga halnya dengan perilaku masing-masing anggotanya dapat dibedakan sehingga kita mengetahui dari kalangan kelas social mana seseorang berasal. Eklusivitas yang ada sering membatasi pergaulan diantara kelas social tertentu, mereka enggan bergaul dengan kelas social dibawahnya atau membatasi diri hanya bergaul dengan kelas yang sama dengan kelas mereka.
Pengaruh dari adanya kelas sosial terhadap perilaku konsumen begitu tampak dari pembelian akan kebutuhan untuk sehari-hari, bagaimana seseorang dalam membeli akan barang kebutuhan sehari-hari baik yang primer ataupun hanya sebagai penghias dalam kelas sosial begitu berbeda. Untuk kelas sosial dari status yang lebih tinggi akan membeli barang kebutuhan yang bermerek terkenal, ditempat yang khusus dan memiliki harga yang cukup mahal. Sedangkan untuk kelas sosial dari status yang lebih rendah akan membeli barang kebutuhan yang sesuai dengan kemampuannya dan ditempat yang biasa saja. Adapun yang merupakan ukuran kelas sosial dari konsumen yang dapat diterima secara luas dan mungkin merupakan ukuran kelas sosial terbaik terlihat dari pekerjaan, pendidikan dan penghasilan.

Sumber : http://blog.ub.ac.id/nadiaayuhemayanti/2013/01/01/artikel-pengaruh-kelas-sosial-terhadap-pembelian-dan-world-class-entrepreneurial-university/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar