Perilaku Konsumen : Definisi dan
Tipe, Sifat dan Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Pengertian
Perilaku Konsumen
Perilaku
konsumen merupakan tindakan–tindakan yang terlibat secara langsung dalam
memperoleh, mengkonsumsi, dan membuang suatu produk atau jasa, termasuk proses
keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan – tindakan tersebut.
Menurut
Mowen (1995), “ Consumer behavior is defined as the study of the buying units
and the exchange processes involved in acquiring, consume, disposing of goods,
services, experiences, and ideas” (p.5).
Perilaku
konsumen adalah aktivitas seseorang saat mendapatkan, mengkonsumsi, dan
membuang barang atau jasa (Blackwell, Miniard, & Engel, 2001). Sedangkan
The American Marketing Association mendefinisikan perilaku konsumen sebagai
interaksi dinamis dari pengaruh dan kesadaran, perilaku, dan lingkungan dimana
manusia melakukan pertukaran aspek hidupnya. Dalam kata lain perilaku konsumen
mengikutkan pikiran dan perasaan yang dialami manusia dan aksi yang dilakukan
saat proses konsumsi (Peter & Olson, 2005). Perilaku konsumen
menitikberatkan pada aktivitas yang berhubungan dengan konsumsi dari individu.
Perilaku konsumen berhubungan dengan alasan dan tekanan yang mempengaruhi
pemilihan, pembelian, penggunaan, dan pembuangan barang dan jasa yang bertujuan
untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan pribadi (Hanna & Wozniak, 2001).
Tipe – Tipe
Perilaku Pembelian
Menurut
Wilkie (1990), tipe perilaku konsumen dalam melakukan pembelian dikelompokkan
menjadi empat berdasarkan tingkat keterlibatan pembeli dan tingkat keterlibatan
diferensiasi merek, yang dijelaskan sebagai berikut :
a. Budget
Allocation (Pengalokasian budget)
Pilihan
konsumen terhadap suatu barang dipengaruhi oleh cara bagaimana membelanjakan
atau menyimpan dana yang tersedia, kapan waktu yang tepat untuk membelanjakan
uang dan apakah perlu melakukan pinjaman untuk melakukan pembelian.
b. Product
Purchase or Not (Membeli produk atau tidak)
Perilaku
pembelian yang menggambarkan pilihan yang dibuat oleh konsumen, berkenaan
dengan tiap kategori produk atau jasa itu sendiri.
c. Store
Patronage (Pemilihan tempat untuk mendapatkan produk)
Perilaku
pembelian berdasarkan pilihan konsumen, berdasarkan tempat atau di mana
konsumen akan melaksanakan pembelian produk atau jasa tersebut. Misalnya,
apakah lokasi bakery menjadi salah satu faktor yang menentukan konsumen dalam
melakukan proses pembelian.
d. Brand and
Style Decision (Keputusan atas merek dan gaya)
Pilihan
konsumen untuk memutuskan secara terperinci mengenai produk apa yang sebenarnya
ingin dibeli.
sifat dari
perilaku konsumen yaitu:
1. Consumer
Behavior Is Dynamic
Perilaku
konsumen dikatakan dinamis karena proses berpikir, merasakan, dan aksi dari
setiap individu konsumen, kelompok konsumen, dan perhimpunan besar konsumen
selalu berubah secara konstan. Sifat yang dinamis demikian menyebabkan
pengembangan strategi pemasaran menjadi sangat menantang sekaligus sulit. Suatu
strategi dapat berhasil pada suatu saat dan tempat tertentu tapi gagal pada
saat dan tempat lain. Karena itu suatu perusahaan harus senantiasa melakukan
inovasi-inovasi secara berkala untuk meraih
konsumennya.
2. Consumer
Behavior Involves Interactions
Dalam
perilaku konsumen terdapat interaksi antara pemikiran, perasaan, dan tindakan
manusia, serta lingkungan. Semakin dalam suatu perusahaan memahami bagaimana
interaksi tersebut mempengaruhi konsumen semakin baik perusahaan tersebut dalam
memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen serta memberikan value atau nilai
bagi konsumen.
3. Consumer
Behavior Involves Exchange
Perilaku
konsumen melibatkan pertukaran antara manusia. Dalam kata lain seseorang
memberikan sesuatu untuk orang lain dan menerima sesuatu sebagai gantinya.
Faktor-faktor
Yang Mempengaruhi Perilaku Pelanggan
Ada beberapa
faktor yang mempengaruhi perilaku pelanggan. Faktor-faktor tersebut dibedakan
menjadi 2 bagian yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam diri pribadi
seorang konsumen dan faktor-faktor yang berasal dari lingkungan sekitar seorang
konsumen.
A.
Individual Determinants of Consumer Behavior
1.
Demografis, psikografis, dan kepribadian
Demografis
berhubungan dengan ukuran, struktur, dan pendistribusian populasi. Demografis
berperan penting dalam pemasaran. Demografis membantu peramalan trend suatu
produk bertahun-tahun mendatang serta perubahan permintaan dan pola konsumsi.
Psikografis
adalah sebuah teknik operasional untuk mengukur gaya hidup. Dalam kata lain
psikografis adalah penelitian mengenai profil psikologi dari konsumen.
Psikografis memberikan pengukuran secara kuantitatif maupun kualitatif. Bila
demografis menjelaskan siapa yang membeli suatu produk, psikografis menekankan
pada penjelasan mengapa produk tersebut dibeli. Sangat penting untuk meneliti
faktor psikografis termasuk kepercayaan dan nilai karena kesuksesan industri
organik akan bergantung pada tingkat kemampuan memobilisasi konsumen untuk
menerima produk organik (Lea & Worsley, 2005).
Kepribadian
dalam bidang pemasaran memiliki arti sebagai respon yang konsisten terhadap
pengaruh lingkungan. Kepribadian adalah tampilan psikologi individu yang unik
dimana mempengaruhi secara konsisten bagaimana seseorang merespon
lingkungannya.
2. Motivasi
konsumen
Dalam
menjawab pertanyaan mengenai mengapa seseorang membeli produk tertentu, hal ini
berhubungan dengan motivasi seorang konsumen. Motivasi konsumen mewakili
dorongan untuk memuaskan kebutuhan baik yang bersifat fisiologis maupun
psikologis melalui pembelian dan penggunaan suatu produk.
3.
Pengetahuan konsumen
Pengetahuan
konsumen dapat diartikan sebagai himpunan dari jumlah total atas informasi yang
dimemori yang relevan dengan pembelian produk dan penggunaan produk. Misalnya
apakah makanan organik itu, kandungan nutrisi yang terdapat di dalamnya,
manfaatnya bagi kesehatan, dan lain-lain.
4. Intensi,
sikap, kepercayaan, dan perasaan konsumen
Intensi
adalah pendapat subjektif mengenai bagaimana seseorang bersikap di masa depan.
Ada beberapa jenis intensi konsumen. Intensi pembelian adalah pendapat mengenai
apa yang akan dibeli. Intensi pembelian kembali adalah apakah akan membeli
barang yang sama dengan sebelumnya. Intensi pembelanjaan adalah dimana konsumen
akan merencanakan sebuah produk akan dibeli. Intensi pengeluaran adalah berapa
banyak uang yang akan digunakan. Intensi pencarian mengindikasikan keinginan
seseorang untuk melakukan pencarian. Intensi konsumsi adalah keinginan
seseorang untuk terikat dalam aktifitas konsumsi.
Sikap
mewakili apa yang disukai maupun tidak disukai oleh seseorang. Sikap seorang
konsumen mendorong konsumen untuk melakukan pemilihan terhadap beberapa produk.
Sehingga sikap terkadang diukur dalam bentuk preferensi atau pilihan konsumen.
Preferensi itu sendiri dapat dikatakan sebagai suatu sikap terhadap sebuah
objek dan relasinya terhadap objek lain. Kepercayaan dapat didefinisikan
sebagai penilaian subjektif mengenai hubungan antara dua atau lebih benda.
Suatu kepercayaan dibentuk dari
pengetahuan.
Apa yang telah seseorang pelajari mengenai suatu produk mendorong timbulnya
kepercayaan tertentu mengenai produk tersebut. Perasaan adalah suatu keadaan
yang memiliki pengaruh (seperti mood seseorang) atau reaksi. Perasaan dapat
bersifat positif maupun negatif tergantung kepada setiap individu. Perasaan
juga memiliki pengaruh terhadap penentuan sikap seorang konsumen.
B.
Environmental Influences on Consumer Behavior
1. Budaya,
etnisitas, dan kelas sosial
Budaya
adalah kumpulan nilai, ide, artefak, dan simbol-simbol lain yang membantu
seseorang untuk berkomunikasi, mengartikan, dan mengevaluasi sebagai bagian
dari suatu lingkungan. Budaya terbagi menjadi dua yaitu abstrak dan elemen
material yang memberikan kemampuan bagi seseorang untuk mendefinisikan,
mengevaluasi, dan membedakan antarbudaya. Elemen abstrak terdiri atas
nilai-nilai, sikap, ide, tipe kepribadian, dan kesimpulan gagasan seperti agama
atau politik. Material komponen terdiri atas benda-benda seperti buku,
komputer, gedung, peralatan, dan lain-lain.
Etnisitas
adalah suatu elemen penting dalam menentukan suatu budaya dan memprediksi
keinginan dan perilaku konsumen. Perilaku konsumen adalah suatu fungsi dari
perasaan etnisitas sebagaimana dengan identitas budaya, keadaan sosial, dan
tipe produk.
Kelas sosial
dapat didefinisikan sebagai divisi yang bersifat relatif permanen dan homogenus
dalam suatu kumpulan sosial dimana individual atau keluarga saling bertukar
nilai, gaya hidup, ketertarikan, kekayaan, status, pendidikan, posisi ekonomi,
dan perilaku yang sama. Penelitian pemasaran seringkali berfokus pada
variabel-variabel kelas sosial karena penentuan produk apa yang akan dibeli
oleh konsumen ditentukan oleh kelas sosial.
2. Keluarga
dan pengaruh rumah tangga
Secara
ilmiah keluarga dapat diartikan sebagai sekelompok yang terdiri dari dua atau
lebih individu yang berhubungan darah, pernikahan, atau adopsi yang tinggal
berdampingan. Sedangkan rumah tangga adalah semua orang, baik yang berelasi
maupun tidak berelasi yang menempati sebuah unit rumah. Keluarga maupun
pengaruh rumah tangga mempengaruhi sikap pembelian konsumen. Misalnya kelahiran
anak mempengaruhi suatu keluarga untuk menambah perabotan, bahan makanan bayi,
dan lain-lain.
3. Kelompok
dan pengaruh personal
Suatu
perilaku konsumen tak lepas dari pengaruh kelompok dan personal yang dianutnya.
Reference group adalah seseorang atau sekelompok orang yang mempengaruhi
perilaku individu secara signifikan. Reference group dapat berupa artis, atlit,
tokoh politik, kelompok musik, partai politik, dan lain-lain. Reference group
mempengaruhi dalam beberapa cara. Pertama-tama reference group menciptakan
sosialisasi atas individu. Kedua reference group berperan penting dalam
membangun dan mengevaluasi konsep seseorang dan membandingkannya dengan orang
lain. Ketiga, reference group menjadi alat
untuk
mendapatkan pemenuhan norma dalam sebuah kelompok sosial.
Sumber : http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/08/perilaku-konsumen-definisi-dan-tipe.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar